kayu telogosari

2024-10-07 06:11:42  Source:kayu telogosari   

kayu telogosari,nomer togel cicak,kayu telogosari

JPNN.com » Politik » Pilkada » Presidium Pusat ISKA Soroti Dinamika Politik Menjelang Pilkada 2024, Pakai Frasa Krisis Demokrasi

Presidium Pusat ISKA Soroti Dinamika Politik Menjelang Pilkada 2024, Pakai Frasa Krisis Demokrasi

Kamis, 29 Agustus 2024 – 07:57 WIB Presidium Pusat ISKA Soroti Dinamika Politik Menjelang Pilkada 2024, Pakai Frasa Krisis DemokrasiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSekretaris Jenderal Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Dr. Ch. Arie Sulistiono dan jajaran pengurus ISKA antara lain Frederikus Lusti Tulis, Ferlan Pangalila. Foto: Dok. ISKA

jpnn.com, JAKARTA - Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) menyampaikan pernyataan sikap dan keprihatinan terkait dinamika menjelang pelaksanan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Presidium Pusat ISKA dalam pernyataan sikapnya pada tanggal 26 Agustus 2024 ini ditandatangani Sekretaris Jenderal Dr. Ch. Arie Sulistiono dan Presidium Bidang Politik dan Pemerintahan Danial Tonapa.

ISKA mencermati perkembangan dinamika politik yang terjadi setelah keluarnya Keputusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang memberikan panduan baru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Baca Juga:
  • Pakar Hukum Melihat Kondisi Jokowi di Pilkada 2024, Apa Katanya?

Selengkapnya sikap keprihatinan dan sikap insan cendekiawan Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) sebagai berikut: 

1. Telah terjadi krisis demokrasi dan konstitusi akibat tindakan politik yang saling mengabaikan peran dan tanggung jawab lembaga-lembaga tinggi negara dan mengabaikan keputusan- keputusan yang menjadi kewenangannya.

Dalam situasi ini kami menekankan pentingnya taat dan menjunjung pada ketentuan konstitusi berbangsa dan bernegara. 

Baca Juga:
  • ISKA Gelar Kuliah Umum Perihal Merawat Komitmen Kebangsaan di Universitas Tarumanegara

2. ISKA menentang keras adanya upaya memanfaatkan dan menunggangi lembaga-lembaga tinggi negara dalam mengeluarkan kebijakan dan keputusan hukum yang mengatur tata kelola kehidupan berbangsa dan bernegara demi kepentingan sesaat yang mengabaikan aspirasi publik.

Untuk itu diperlukan konsistensi dari setiap lembaga dan pejabat negara sehingga setiap keputusan yang diambil tidak terkesan sebagai upaya menyelamatkan kawan atau pihak tertentu

Read more