erek erek kutu

2024-10-07 21:05:05  Source:erek erek kutu   

erek erek kutu,bantogel4d,erek erek kutu

NUSANTARA, KOMPAS.com - Sauh ditarik, perlahan kapal Pinisi Kita Nusantara bergerak mengarungi perairan Teluk Balikpapan, menuju Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur, salah satu obyek wisata di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kapal yang dirancang dan dibangun oleh Haji Sukarman di Galangan Bulukumba, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan ini, membawa Kompas.com dan 50 penumpang menikmati panorama mentari tenggelam penyangga IKN.

Perjalanan dimulai tepat pukul 16.30 WITA dari Pelabuhan Jetty Shendi Jaya Putra Balikpapan.

Baca juga: Kelar Pesta 17 Agustus di IKN, Tingkat Hunian Hotel Kaltim Anjlok

Di sepanjang perairan Teluk Balikpapan, penumpang disuguhi sejumlah proyek raksasa yang tengah dibangun pemerintah.

Satu di antaranya yang sangat menarik perhatian adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) atau Kilang Pertamina Balikpapan yang dibangun dengan kapasitas 360.000 barel per hari.

Tak tanggung-tanggung, proyek jumbo dengan investasi sebesar 7,2 miliar dolar AS atau ekuivalen Rp 111 triliun ini melibatkan lebih dari 20.000 pekerja.

Kapal Pinisi Kita Nusantara berlayar di Perairan Teluk Balikpapan menuja Jembatan Pulau Balang, obyek wisata di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).PINISI.ID Kapal Pinisi Kita Nusantara berlayar di Perairan Teluk Balikpapan menuja Jembatan Pulau Balang, obyek wisata di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).Pada malam hari, lampu-lampu konstruksi proyek RDMP ini memendar berkilauan menghiasi cakrawala Balikpapan yang berjuluk Kota Beriman.

Bergeser ke utara, terdapat PLTU Teluk Aru, Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal di sisi kanan, dan Dermaga Pantai Lango di sisi kiri.

Sepanjang pelayaran, timber carrieratau juga disebut log carrier, kapal satu dek yang dirancang membawa kayu dengan kapasitas lebih dari 5.000 ton, wira wiri menyapa Pinisi.

Selain itu, penumpang juga disuguhi tongkang dan vesselyang lalu lalang dengan bobot muatan batu bara, pasir, serta jenis komoditas hasil tambang lainnya.

Pinisi yang saya tumpangi, berlari dengan kecepatan 3 knot per jam, meskipun kemampuannya bisa mencapai 9 knot per jam.

Baca juga: Istana Garuda dan Sumbu Penting IKN dalam Perspektif Feng Shui

Pelayaran berjudul "Sunset Sailing to IKN" ini menjadi tak membosankan, karena sejumlah atraksi dan live home band, dipersembahkan menghibur penumpang.

Seluruh dari 20 kru kapal Pinisi Kita Nusantara melayani dengan sepenuh hati. Mulai dari kapten kapal, pramugari, master of ceremony, pramusaji, hingga pemilik kapal menyambut kami dengan keramahan luar biasa.

"Inilah salah satu keunggulan, kami melayani seperti keluarga. Para penumpang adalah keluarga. Semua kami bikin happy," ujar Sukarman kepada Kompas.com, Senin (19/8/2024).

Tarif Subsidi

Pelayaran dengan kapal Pinisi kian digencarkan Pemerintah, terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten penyangga IKN.

Read more