nowgoalwin

2024-10-06 16:15:08  Source:nowgoalwin   

nowgoalwin,inatogel88 login,nowgoalwin

JPNN.com » Daerah » Pekerja Migran Meninggal di Suriah, Keluarga: Dianiaya Majikan

Pekerja Migran Meninggal di Suriah, Keluarga: Dianiaya Majikan

Minggu, 29 September 2024 – 04:00 WIB Pekerja Migran Meninggal di Suriah, Keluarga: Dianiaya MajikanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comBambang (keponakan korban) saat menunjukkan foto Sri Erni Juniarti (40) warga Kampung/Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat semasa hidupnya. Sri merupakan pekerja migran yang dikabakarkan meninggal dunia di Suriah. ANTARA/Aditya Rohman

jpnn.com, SUKABUMI - Pekerja migran bernama Sri Erni Juniarti (40) warga Kampung Cimaja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia di Suriah.

Keluarga menduga kematian Sri Erni akibat mengalami penganiayaan fisik atau dianiaya oleh majikannya.

"Sebelum dikabarkan meninggal dunia oleh petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus, Suriah, Sri sempat menelepon saya dan mengaku mengalami penyiksaan oleh majikannya," kata keponakan korban, yakni Bambang Permadi di Sukabumi, Sabtu.

Baca Juga:
  • Kejar Target 100 Ribu Penempatan Pekerja Migran ke Jepang, Begini Strategi Kemnaker

Pada Sabtu (14/9) malam waktu Indonesia, Bambang mengaku ditelepon oleh Sri dan bercerita kondisinya saat itu yang mengaku baru saja mengalami penyiksaan oleh majikannya. Karena kesalahan kecil yang dilakukan Sri, majikannya itu memukul kepala pahlawan devisa ini dengan menggunakan panci hingga berdarah.

Bahkan, parahnya lagi dengan kondisi kepala yang mengalami luka terbuka dan pendarahan ini, Sri mengaku tidak dibawa untuk berobat malah dipaksa tetap untuk bekerja.

Dikarenakan takut kembali mengalami kekerasan, Sri terpaksa menuruti perintah majikannya meskipun kesehatannya terus menurun.

Baca Juga:
  • Menaker Ida Fauziyah Dorong Pekerja Migran Wajib jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Sri diduga sering disiksa oleh majikannya, hanya saja tidak pernah menceritakan kegetiran hidupnya selama merantau di Suriah karena takut keluarga khususnya suami dan tiga anaknya yang berada di kampung halamannya menjadi khawatir.

"Ternyata Sabtu malam itu merupakan hari terakhir kami mengobrol dan terakhir mendengar suaranya. Selang lima hari kemudian tepatnya pada Kamis (19/9) kami menerima informasi dari petugas KBRI Damaskus bahwa Sri meninggal dunia akibat kecelakaan kerja," tambahnya.

Read more