erek2 35

2024-10-06 21:40:58  Source:erek2 35   

erek2 35,bosku77,erek2 35

JPNN.com » Nasional » Humaniora » PeaceGeneration Indonesia-Komunitas Lokal Luncurkan Kampanye #Friendship4Peace Atasi Isu Intoleransi

PeaceGeneration Indonesia-Komunitas Lokal Luncurkan Kampanye #Friendship4Peace Atasi Isu Intoleransi

Kamis, 08 Agustus 2024 – 17:51 WIB PeaceGeneration Indonesia-Komunitas Lokal Luncurkan Kampanye #Friendship4Peace Atasi Isu IntoleransiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comIndonesia tengah menghadapi darurat toleransi beragama. Sebanyak 217 peristiwa dengan 329 tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan pada 2023. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia tengah menghadapi darurat toleransi beragama.

Dilansir dari laporan SETARA Institute, pada 2023, terjadi 217 peristiwa dengan 329 tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan, termasuk kesulitan membangun tempat ibadah, peraturan diskriminatif, tuduhan penistaan agama, dan pelarangan kegiatan keagamaan.

Pada Maret 2023, pembangunan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditolak. Baru-baru ini, viral di media sosial pembubaran aktivitas ibadah di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, pada Juli 2024.

Baca Juga:
  • Brigade Nasional Dukung Presiden Jokowi Berantas Radikalisme dan Intoleransi

Merespons peristiwa tersebut, 20 komunitas lokal di Indonesia meluncurkan kampanye #Friendship4Peace untuk menyuarakan isu kebebasan beribadah dan berkeyakinan.

Kampanye ini diluncurkan di aplikasi Campaign #ForABetterWorld, sebuah platform karya anak bangsa yang menyuarakan isu-isu sosial secara inovatif dan luas.

Kampanye ini berkolaborasi dengan PeaceGeneration Indonesia, sebuah social enterprise yang bergerak di bidang pendidikan
perdamaian.

Baca Juga:
  • KNPI Bersinergi dengan BNPT, Haris Pertama Serukan Cegah Radikalisme dan Intoleransi

Menurut Direktur Eksekutif PeaceGeneration Indonesia, Irfan Amali, kampanye ini adalah langkah praktis yang bisa diikuti berbagai kalangan.

“Kami sadar, banyak masyarakat yang punya tekad besar untuk meruntuhkan tembok intoleransi, sayangnya mereka hanya bisa diam karena tidak tahu harus mulai dari mana. Dengan menyelesaikan aksi #Friendship4Peace, masyarakat bisa membantu banyak orang dengan cara yang simpel dan bisa dilakukan di mana saja, kapan saja,” ujar Irfan.

Read more