erek erek landak

2024-10-06 11:50:42  Source:erek erek landak   

erek erek landak,ayamtoto link alternatif,erek erek landak

JPNN.com » Nasional » Hukum » Skandal Impor Beras Mencuat, Mekanisme Lelang Bulog Dinilai Omong Kosong

Skandal Impor Beras Mencuat, Mekanisme Lelang Bulog Dinilai Omong Kosong

Selasa, 23 Juli 2024 – 13:28 WIB Skandal Impor Beras Mencuat, Mekanisme Lelang Bulog Dinilai Omong KosongFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comWakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk melakukan impor beras lima juta ton pada 2024 bersifat antisipatif. Ilustrasi: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Klaim Perum Bulog melakukan mekanisme terbuka dan transparan terkait dengan lelang impor beras dinilai hanya omong kosong belaka lantaran menyisakan skandal demurrage atau denda impor beras Rp 294 miliar.

Klaim yang tidak diikuti penjelasan detail soal importir dalam mekanisme lelang itu justru memunculkan dugaan adanya penyelundupan beras impor.

Demikian disampaikan pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menanggapi klaim Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi soal transparansi dalam mekanisme lelang impor beras.

Baca Juga:
  • Dilaporkan ke KPK Terkait Impor Beras, Bapanas-Bulog Dinilai Cari Selamat via Bansos

Trubus mendorong adanya pengusutan terhadap dugaan penyelundupan beras yang menimbulkan demurrrage Rp 294 miliar.

“Untuk demurrage di pelabuhan kemarin itu ada mekanisme yang salah. Selama ini kan gak pernah dibuka. Sekarang Bulog itu harus diperiksa semua A sampai Z, diperiksa, apakah itu ada penyeludupan, ada impor gak benar, mekanisme pengadaan yang gak bener,” kata Trubus, Selasa (23/7).

Trubus mengakui, bahwa Perum Bulog selama ini jauh dari kata transaparan terkait mekanisme lelang impor beras. Bahkan, kata Trubus, Perum Bulog tidak terbuka kepada publik secara detail terkait dengan masalah impor hingga pengadaan.

Baca Juga:
  • Terjerat Skandal, Bapanas-Bulog Dinilai Jualan Retorika Utamakan Beras Dalam Negari

“Pernyataan Bulog yang katanya transparan, itu hanya pendapat dari aspek kekuasaan sendiri. Sangat jauh dari transparan selama ini. Selama ini impor-impor itu, pengadaan itu, tidak pernah dibuka ke publik,” beber Trubus,

Trubus turut mempertanyakan terkait mekanisme detail prosedur lelang impor beras yang dilakukan Perum Bulog. Parahnya, kata Trubus, publik tidak pernah mengetahui jumlah kebutuhan beras yang sesungguhnya.

Read more